Langsung ke konten utama

Membuat Pupuk Kocor (UREA, SP 36, KCl, dan NPK)

Pemupukan membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya. Di sisi lain tanaman kelapa sawit yang kita budi dayakan membutuhkan pupuk sebagai penyedia bahan organik. Itu sebabnya, kita harus pintar dalam mengelola pupuk. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menghemat biaya pengadaan pupuk adalah membuat pupuk sendiri. Silakan Anda bisa membuat pupuk kocor untuk mendapatkan hasil maksimal dari bercocok tanam kelapa sawit.
Pupuk kocor biasanya diaplikasikan untuk tanaman palawija, sayur-mayur, serta tumbuhan holtikultura. Dosis yang digunakan pada saat pemupukan berbeda-beda tergantung tingkat kebutuhan unsur hara masing-masing tanaman. Pupuk kocor ini mampu memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanah yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang biak. Kabar baiknya adalah Anda bisa membuat pupuk kocor sendiri dengan mudah.
cara-membuat-pupuk-kocor.jpg
Pupuk kocor bisa dibuat dari bahan-bahan alami atau memanfaatkan pupuk kimia sebagai bahan bakunya. Selengkapnya kami berikan panduan di bawah ini.
Pembuatan Pupuk Kocor secara Alami
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  • 1 kg daun lamtoro
  • 1 kg biji kacang panjang
  • 1 liter urine sapi atau kambing
  • 3 ons dedak halus
  • 2 ons gula merah atau 10 sdm gula pasir
  • 10 gram terasi atau belacan
  • 50 ml EM4
Langkah-langkah pembuatan :
  1. Kalau Anda menggunakan gula merah, Anda perlu merebusnya terlebih dahulu sampai berubah menjadi cairan yang kental. Sedangkan untuk gula pasir, Anda hanya perlu mencampurkannya dengan air.
  2. Tumbuklah terasi sampai halus. Kemudian tumbuk pula daun lamtoro dan biji kacang panjang hingga wujudnya berubah menjadi bubuk yang halus.
  3. Siapkan jerigen yang berukuran cukup besar. Masukkan cairan gula, terasi halus, bubuk daun lamtoro, bubuk biji kacang panjang, urine sapi/kambing, dan dedak halus ke dalam jerigen.
  4. Aduk semua bahan yang ada di dalam jerigen supaya semuanya tercampur secara merata. Kemudian tambahkan EM4 ke dalam jerigen. Aduklah sekali lagi hingga benar-benar tercampur rata.
  5. Pasang kembali penutup jerigen sampai tertutup rapat. Simpanlah jerigen tersebut di tempat yang gelap selama 2 minggu. Setiap 3 hari sekali, tutup jerigen wajib dibuka sebentar lalu ditutup lagi agar proses fermentasi berjalan dengan baik.
Pembuatan Pupuk Kocor secara Kimiawi
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  • 1 kg pupuk urea
  • 50 ml EM4
  • 5 liter air bersih
Langkah-langkah pembuatan :
  1. Siapkan jerigen yang ukurannya cukup besar. Masukkan pupuk urea ke dalam jerigen tersebut.
  2. Tambahkan air ke dalam jerigen. Aduklah supaya pupuk urea bercampur dengan air hingga wujudnya berubah mencair.
  3. Tuangkan EM4 ke dalam jerigen. Anda bisa mengaduk bahan-bahan di jerigen sekali lagi agar semuanya tercampur rata.
  4. Pasang kembali penutup jerigen secara rapat. Biarkan di ruangan yang gelap selama 3-5 hari supaya mengalami proses fermentasi.
  5. Dosis pemakaian pupuk ini adalah 70-100 cc per 15 liter air. Sebaiknya pengecoran dilakukan pada waktu sore hari dengan jarak 2-6 cm dari batang tanaman.
Tata Cara Penggunaan Pupuk Kocor
Pupuk kocor yang sudah jadi perlu dilarutkan terlebih dahulu memakai air bersih. Setiap tanaman nantinya bisa mendapatkan 1-2 gelas pupuk ini. Untuk tanaman holtikultura seperti kelapa sawit, pemupukan memakai pupuk kocor dapat dilaksanakan setiap 1-2 minggu. Namun untuk pemupukan pada tanaman palawija, Anda bisa mengerjakannya setiap 3-6 hari. Pupuk langsung dituangkan di tanah mengelilingi batang tanaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a...

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis ...

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto...