Bakteri nitrifikasi atau nitrosomonas adalah bakteri yang sanggup menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia. Proses ini berlangsung secara aerob di dalam tanah. Kelompok bakteri ini mempunyai sifat kemolitotrof karena memakai senyawa nitrogen anorganik dalam siklus hidupnya. Sistem metabolisme senyawa nitrogen tersebut membutuhkan senyawa karbon dioksida sebagai sumber karbonnya. Senyawa ini lantas diikat di dalam siklus calvin.
Pada umumnya, bakteri nitrifikasi bersifat tidak bisa bergerak (nonmotil). Bakteri ini cenderung akan melekat di permukaan benda-benda di sekelilingnya. Bakteri ini berkembang biak dengan cara membelah diri tetapi tidak dapat membentuk spora. Sedangkan proses nitrifikasi sendiri berlangsung dalam dua tahap besar yang masing-masing dilakukan oleh kelompok organisme yang berbeda. Adapun kelompok organisme yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- Nitritasi yaitu proses oksidasi amonia menjadi nitrit yang dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
- Nitratasi yaitu proses oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat yang dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrobacter.
Di dalam dunia pertanian, nitrifikasi merupakan proses yang sangat menguntungkan karena menghasilkan nitrat yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Nitrosomonas dan Nitrobacter adalah terminologi dari bakteri Lithotrophic. Bakteri-bakteri ini membutuhkan oksigen dan makanan untuk dapat bertahan hidup dan membangun koloni di media. Kedua jenis bakteri ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam replikasi. Dibutuhkan waktu sekitar 8 jam di air tawar atau 24 jam di air laut untuk bakteri ini bereplika.

Cara yang termudah untuk mendapatkan bakteri nitrifikasi atau nitrobakter adalah menggali lapisan tanah di bawah kandang ayam dengan kedalaman sekitar 5-10 cm dari permukaan tanah. Tanah yang mengandung banyak bakteri nitrifikasi atau nitrobakter mempunyai ciri-ciri yaitu kondisinya tidak lembab serta tidak berbau busuk. Selanjutnya Anda bisa mengambil tanah ini sebanyak 10-15 sendok makan saja.
Alat dan bahan yang perlu disiapkan :
- 1 stoples yang berwarna hitam
- 50 ml tetes tebu (molases) atau 5 sdm gula pasir
- Urin kelinci/sapi atau 1 sdm urea
- 1 liter air bersih
- 10-15 sdm tanah dari kandang ayam
Langkah-langkah pembuatan :
- Masukkan tetes tebu, urine kelinci/sapi, dan air ke dalam wadah. Lalu aduk sampai tercampur secara merata.
- Campuran di atas kemudian dimasukkan ke dalam stoples berwarna hitam dan tidak tembus cahaya.
- Tambahkan tanah yang sudah diambil dari kandang ayam ke dalam stoples. Setelah itu, pasang kembali penutup stoples sampai tertutup rapat.
- Biarkan proses fermentasi berlangsung di dalam stoples. Anda bisa mendiamkannya selama 7-10 hari.
- Ciri-ciri proses yang Anda lakukan berhasil ialah tidak berbau busuk, aromanya berbau apek, dan memiliki bau yang menyengat seperti urea.
- Jika ingin membuktikan lebih lanjut, Anda bisa meneteskan cairan ini di potongan daging yang sudah berbau busuk. Apabila dalam waktu 5-10 jam setelah diberi cairan ini, bau pada potongan daging tadi hilang, maka proses telah berhasil.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan cara yang sopan. jika ingin ikut berkontribusi silahkan hubungi kami.