Langsung ke konten utama

5 Cara Mengatasi Hama Landak di Perkebunan Sawit

Landak dikenal sebagai hama tanaman kelapa sawit. Hewan berduri yang termasuk dalam ordo Rodentia ini sangat suka memakan umbut yang tumbuh di bagian pangkal pelepah daun. Hal ini mengakibatkan tanaman kelapa sawit menjadi rusak dan pertumbuhannya terganggu. Secara garis besar, pengendalian terhadap landak cukup sulit dilakukan. Sebagai binatang nokturnal, landak hanya beraktivitas di malam hari dan bersembunyi saat pagi hingga sore.
Landak tergolong sebagai binatang pengerat. Hewan ini sangat menyukai daun, batang, dan kulit kayu. Ukuran postur tubuhnya ketiga terbesar di antara hewan pengerat lainnya setelah kapibara dan berang-berang. Indonesia mempunyai tiga spesies landak yang khas di antaranya landak jawa (Hystrix javanica), landak sumatera (Hystrix sumatrae), dan landak kalimantan (Hystrix crassispinis).
Secara alami, landak tinggal di pedalaman hutan. Hutan telah menyediakan tempat yang aman baginya untuk bertahan hidup dan pakan yang melimpah ruah. Tetapi karena penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara terus-menerus mengakibatkan hutan menjadi rusak sehingga landak pun kehilangan tempat tinggal dan sumber makanannya. Oleh sebab itu, landak menyasar perkebunan kelapa sawit sebagai gantinya.
mengatasi-landak-di-kebun-sawit.jpg
Gejala Awal Serangan Landak
Landak sangat suka bagian bonggol kelapa sawit yang masih muda, terutama bibit yang baru dipindahkan dari polybag ke lahan. Gejala serangannya sangat khas yaitu tanaman sawit akan tercabut dari lubang tanamnya. Kondisi ini terjadi lantaran landak berusaha menggali pangkal batang tanaman kelapa sawit dengan merusak bonggol perakarannya menggunakan kukunya yang tajam. Jika tidak terdeteksi, tanaman yang tercabut tadi pun akan mati.
Pengendalian
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hama landak di perkebunan kelapa sawit antara lain :
  1. Memasang Pagar dari Seng
Serangan landak paling sering terjadi pada tanaman kelapa sawit yang masih muda. Hama ini jarang sekali menyerang pohon kelapa sawit dewasa yang sudah cukup tinggi. Landak lebih mudah mendapatkan bonggol sawit pada tanaman yang masih muda. Jadi Anda bisa memasang pagar yang mengelilingi batang tanaman tersebut untuk melindunginya. Gunakan seng yang disusun mengelilingi batang sehingga landak tidak bisa melakukan serangan.
  1. Melindungi Batang dengan Botol
Anda juga bisa memanfaatkan botol bekas air mineral untuk dibuat menjadi pagar tanaman kelapa sawit. Tentunya harga botol bekas ini jauh lebih murah daripada seng. Selain itu, botol bekas pun lebih awet karena tidak gampang rusak dan tidak berkarat. Namun hanya bibit kelapa sawit yang masih kecil saja yang bisa dipasangi pelindung dari botol bekas ini. Caranya adalah Anda bisa memotong bagian atas dan bawah botol sehingga bagian botol yang digunakan hanya tengahnya saja.
  1. Menggunakan Kawat Strimin
Kawat strimin atau kawat ram pun dapat dimanfaatkan untuk mencegah serangan landak pada bibit kelapa sawit yang baru ditanam. Kawat ini mampu menghalau landak sehingga tak bisa mendekati atau menyentuh tanaman. Anda hanya perlu memotong kawat strimin dengan ukuran panjang 70-80 cm dan tinggi 100 cm. Lalu pasanglah kawat tersebut melingkari batang tanaman. Jangan lupa ikatlah posisinya memakai kawat supaya terpasang kuat.
  1. Menanam Bibit di Lubang Besar
Sasaran utama landak adalah bonggol pada tanaman kelapa sawit yang masih muda. Jadi kita bisa memanfaatkannya sekaligus sebagai umpan untuk menjebak landak. Caranya yaitu Anda bisa menanam bibit sawit di lubang yang ukurannya cukup besar. Tanamkan bibit ini tepat di area tengah-tengah lubang. Nantinya landak yang merasa tertarik akan menghampiri bibit tersebut dan mengambil bonggolnya. Tetapi dia tidak bisa keluar dari lubang perangkap yang cukup tinggi.
  1. Menanam Bibit Cukup Dalam
Cara mengatasi landak yang lainnya adalah menanam bibit kelapa sawit dengan kedalaman yang cukup dalam. Bibit tersebut ditanam sampai mengenai pangkal janur atau pangkal pupus tanaman. Trik ini terbukti ampuh mengatasi serangan landak tanpa membutuhkan banyak biaya. Tetapi bibit tersebut masih rawan diserang oleh babi hutan. Selain itu, pertumbuhan tanaman pun menjadi terganggu akibat pelepah daunnya sulit mekar dan berkembang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a...

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis ...

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto...