Kunci utama agar buah sawit besar dan berat terletak pada pemupukan. Pemupukan harus dilakukan secara tepat, baik tepat waktu, tepat dosis, tepat tempat, dan tepat penggunaannya. Pupuk berguna untuk mencukup kebutuhan tanaman untuk tumbuh, berkembang, dan berproduksi dengan menggantikan sejumlah unsur hara yang hilang akibat pencucian air atau dikonversikan menjadi TBS (Tandan Buah Segar). Selain itu, pupuk juga berguna untuk memperbaiki kondisi tanah demi mendukung tumbuh kembang kelapa sawit.
Secara garis besar, pupuk untuk kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik mutlak dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah unsur hara yang terkandung di dalam tanah sehingga mempengaruhi mutu panen termasuk kualitas buah, rendemen yang dihasilkan, dan daya simpannya. Penggunaan pupuk organik untuk kelapa sawit sebaiknya dalam bentuk yang memungkinkan proses aplikasinya menjadi lebih mudah dan efektif mengingat perkebunan sawit yang begitu luas.

Sementara itu, pupuk anorganik dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit dalam dosis yang besar. Fungsi utama pupuk ini adalah memenuhi kebutuhan unsur hara makro. Contoh-contoh pupuk anorganik di antaranya pupuk urea yang mengandung unsur N, pupuk TSP kaya akan unsur P, dan pupuk KCl banyak mempunyai unsur K. Ketiga pupuk ini biasa disebut pupuk anorganik tunggal karena hanya memiliki kandungan satu unsur saja. Ada pula pupuk anorganik majemuk yaitu pupuk NPK yang mengandung unsur N, P, dan K sekaligus.
Faktanya 70-90 persen kandungan pupuk yang diaplikasikan melalui penebaran hilang setelah dilakukan aplikasi. Hanya sedikit nutrisi pupuk tersebut yang bisa diserap oleh tanaman. Oleh sebab itu, pemupukan melalui metode infus bisa dipertimbangkan. Prosesnya dilakukan dengan memasukkan pupuk cair ke dalam batang tanaman kelapa sawit. Keunggulan dari metode pemupukan semacam ini yaitu pupuk bisa diserap oleh tanaman dan minimnya unsur hara yang hilang akibat pencucian dan penguapan.
Kelebihan pemupukan secara infus di antaranya :
- Penyerapan unsur hara lebih efektif
- Penggunaan material pupuk lebih efisien
- Bersifat ramah terhadap lingkungan
- Mudah dalam pemberian pupuk
- Biaya pemupukan bisa lebih dihemat
Berikut ini panduan memberikan pupuk melalui metode infus kepada tanaman kelapa sawit.
Alat dan Bahan :
- Alat bor
- Gergaji pipa
- Martil
- Mata bor ½ inci panjang 25 cm
- Pipa paralon ½ ini panjang 11 inci
Langkah-langkah :
- Lubangi batang pohon kelapa sawit menggunakan bor. Lokasinya berada di titik ketinggian 90 cm dari permukaan tanah.
- Lubang tersebut dibuat dengan ukuran ½ inci dan sudut kemiringan tepat 45o mengarah ke bawah dengan kedalaman kurang dari 13 inci.
- Masukkan pipa ke lubang yang telah dibuat pada batang tadi hanya sedalam 9 inci. Pastikan bagian pipa yang berulir muncul di permukaan batang sepanjang 2 inci.
- Penutup pipa kemudian dipasangi kawat lunak yang selanjutnya diikatkan ke bagian pipa yang muncul di luar.
- Masukkan pupuk infus ke dalam lubang sesuai dosis yang dianjurkan. Lalu lubang ditutup kembali.
- Pemupukan dilakukan sebelum tanaman kelapa sawit berbunga atau sejak berbuah. Frekuensi pengulangan dilaksanakan setiap sebulan sekali.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan cara yang sopan. jika ingin ikut berkontribusi silahkan hubungi kami.