Langsung ke konten utama

Cara Merawat Kelapa Sawit Umur 3 Tahun

Perawatan kelapa sawit menjadi ujung tombak yang sangat menentukan kesuksesan kita dalam membudidayakan tanaman penghasil minyak nabati ini. Kita semua tentu menginginkan semua pohon kelapa sawit yang dimiliki mampu tumbuh dengan baik serta mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi. Oleh sebab itu, upaya perawatan ini mutlak dilakukan sebaik-baiknya dan harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Sebab dari sinilah kelapa sawit akan tumbuh sesuai harapan Anda.
Kelapa sawit kasarnya bisa bertahan hidup dan memiliki tingkat produktivitas yang baik selama minimal 25 tahun. Dari lamanya usia hidup tanaman kelapa sawit tersebut bisa dibagi ke dalam tiga fase kehidupan, antara lain :
  1. Fase Pembibitan
Fase ini berlangsung selama minimal 9 bulan. Setelah 9 bulan terlewati, bibit kelapa sawit bisa ditanam di lahan. Namun tidak menutup kemungkinan fase ini bisa lebih dari 9 bulan tergantung varietas tanamannya.
  1. Fase Belum Menghasilkan
Fase ini artinya tanaman kelapa sawit masih cukup muda dan belum mampu membuat buah. Fase ini kurang lebih berlangsung hingga tanaman kelapa sawit berumur 3 tahun dan tingginya seperti postur orang dewasa.
  1. Fase Menghasilkan
Fase menghasilkan ditandai dari tanaman kelapa sawit yang sudah bisa menghasilkan buah. Fase ini berlangsung sangat lama sampai tanaman berumur minimal 25 tahun. Selama fase ini, tanaman akan terus memproduksi buah.
kelapa-sawit-umur-3-tahun.jpg
Pada kesempatan kali ini, pembahasan kita berfokus pada perawatan kelapa sawit berusia 3 tahun atau termasuk dalam fase belum menghasilkan. Kita akan membagi upaya-upaya perawatan tersebut per tahun kerja supaya lebih mudah dipahami.
Tahun Pertama
Bentuk-bentuk perawatan yang harus dilakukan ketika tanaman berusia 9 bulan hingga 1 tahun antara lain :
  • Pemupukan kelapa sawit setiap 4 bulan sekali menggunakan urea 25 gram, rock phosphat 200 gram, dan borat 1 sendok teh. Pemberian semua pupuk ini tidak boleh dilakukan secara langsung bersama-sama. Tetapi Anda harus memberikannya satu per satu dengan jeda waktu selama 2 minggu.
  • Buatlah piringan di sekitar tanaman kelapa sawit sebagai penanda area yang perlu lebih dirawat. Area piringan ini dibuat dengan ukuran sesuai lebar daun kelapa sawit. Buatlah setiap 3 bulan sekali untuk menjaga kondisinya.
  • Area pasar pikul juga perlu dibuat di perkebunan kelapa sawit. Area ini dibuat setiap jarak du baris tanaman kelapa sawit. Fungsi area pasar pikul sebagai akses jalur bagi para pekerja untuk merawat tanaman setiap 3 bulan sekali.
  • Tanaman kacang-kacangan perlu dirapikan secara manual agar tidak melilit pada batang tanaman kelapa sawit yang dapat mengganggu pertumbuhan serta pekerjaan para pekerja. Tanaman kacang-kacangan tetap perlu dilestarikan keberadaannya sebab bisa menyuburkan media tanam.
Tahun Kedua
Di tahun kedua, perawatan kepada tanaman kelapa sawit ini tidak berbeda jauh. Hanya dosis pupuk dan frekuensi pemberiannya yang perlu ditingkatkan lagi supaya tanaman bisa tumbuh lebih baik.
  • Berikan urea 250 gram, RP 250 gram, dan borat 1 sendok teh setiap 3 bulan sekali. Ingat, masing-masing pupuk ini harus diberikan secara terpisah dengan selisih waktu minimal 2 minggu.
  • Buatlah area piringan, baik dengan metode manual maupun kimiawi. Pada rentang usia ini, tanaman kacangan sudah tumbuh subur sehingga diperlukan herbisida gliphosat untuk mengendalikan pertumbuhannya.
  • Pembuatan area pasar pikul juga bisa dilakukan menggunakan teknik manual atau memanfaatkan obat-obatan kimia. Kerjakan upaya pembuatan area pasar pikul ini setiap 3 bulan sekali.
  • Tanaman kacangan perlu dirapikan secara manual setiap 3 bulan supaya pertumbuhannya tetap terkendali. Khususnya tanaman-tanaman kacangan yang sudah melilit pohon kelapa sawit.
Tahun Ketiga
Perawatan pada tanaman kelapa sawit yang berumur 3 tahun antara lain :
  • Berikan urea 250 gram, RP 250 gram, KCl 250 gram, dan borat sebanyak 1 sendok teh ke tanaman kelapa sawit. Pastikan Anda memberikan interval waktu pemberian antara pupuk yang satu dan pupuk lainnya selama minimal 2 minggu.
  • Khusus untuk metode perawatan area piringan, area pasar pikul, dan merapikan tanaman kacang-kacangan pada perkebunan kelapa sawit umur 3 tahun ini sama seperti perawatan di tahun kedua.
  • Buatlah TPH (Tempat Pemungutan Hasil) untuk pengumpulan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit di area pasar pikul untuk persiapan panen perdana. Buatlah 2 unit TPH sekaligus di setiap ujung pasar pikul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a...

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis ...

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto...