Langsung ke konten utama

3 Tips Utama Merawat Tanaman di Musim Kemarau

Sekarang kita yang tinggal di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Artinya kondisi cuaca saat ini panas dan tidak ada hujan yang turun lagi. Beruntung manusia dan binatang dibekali kemampuan untuk berpindah tempat secara aktif sehingga bisa memilih langsung tempat yang cocok baginya. Tetapi bagi tumbuh-tumbuhan, musim kemarau ibarat mimpi buruk. Mereka terpaksa hidup di tempat yang gersang dan minim air dengan kondisi sekarat.
Tentu saja ceritanya akan berbeda manakala tumbuh-tumbuhan tersebut dibudidayakan oleh seorang petani. Kita dibekali otak yang dapat dipakai untuk memikirkan bagaimana caranya membuat tanaman tetap bisa tumbuh dengan baik di tengah-tengah musim kemarau. Kita dapat membantu tanaman tersebut sama sekali tidak terpengaruh dengan kondisi cuaca yang panas dan minim air di dalam tanah. Berikut ini kiat-kiatnya!
tips-merawat-tanaman.jpg
Kiat 1. Sirami Tanaman secara Rutin
Air adalah sumber kehidupan. Sayangnya persediaan air di dalam tanah akan berkurang drastis di musim kemarau. Jadi Anda perlu menyirami tanaman secara rutin agar tetap bisa mendapat air yang dibutuhkannya. Penyiraman air merupakan perawatan yang wajib dilakukan kepada tanaman di musim kemarau. Anda bisa menyiraminya setiap pagi dan sore hari. Gunakan gembor supaya air siraman tidak terlalu kuat dan tidak merusak tanaman.
Kiat 2. Berikan Pupuk Organik
Tanaman perlu mendapatkan pupuk sebagai penyuplai makanannya. Namun sayangnya harga pupuk melambung tinggi pada musim kemarau. Anda yang membutuhkan banyak pupuk pasti sangat merasakan dampak dari kenaikan harga tersebut. Maka dari itu, Anda bisa memakai pupuk organik untuk memupuki tanaman di musim kemarau. Pupuk organik akan menjaga kondisi media tanam supaya subur dan gembur.
Kiat 3. Tutupi Menggunakan Mulsa
Keadaan cuaca yang panas membuat kondisi media tanam cepat menjadi kering dan gersang. Sesaat setelah Anda menyirami tanaman, kondisi media tanam di sekitarnya berubah menjadi kering kembali dengan cepat. Padahal di sisi lain tanaman sendiri membutuhkan media tanam yang cukup lembab. Jadi agar kelembaban media tanam tetap terjaga, Anda bisa menutupi area di sekitar batang menggunakan mulsa dari mulsa plastik hitam, jerami padi, sabut kelapa, atau rerumputan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto