Langsung ke konten utama

Tips agar Bunga Sawi Jantan Tidak Dominan

Anda mungkin sedang bermasalah dengan kelapa sawit yang banyak menghasilkan bunga jantan? Tujuan utama kita membudidayakan tanaman sawit adalah mendapatkan minyak yang terkandung di dalam buahnya. Kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak alami yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Minyak tersebut bisa kita dapatkan dengan memproses daging buah kelapa sawit sedemikian rupa. Artinya semakin banyak buah sawit yang dihasilkan, maka semakin besar pula keuntungan yang bakal kita peroleh.
Pohon kelapa sawit dapat menghasilkan bunga yang berjenis kelamin jantan dan betina. Hanya bunga betina saja yang dapat berkembang menjadi buah. Sedangkan bunga jantan akan jatuh berguguran setelah usianya cukup tua. Anda tidak bisa benar-benar menghilangkan bunga jantan dari pohon kelapa sawit. Yang dapat Anda lakukan hanyalah mengurangi potensi jumlah bunga jantan yang bakal muncul. Bagaimana caranya? Inilah pokok pembahasan utama yang akan kami jelaskan kali ini.
bunga-kelapa-sawit-jantan.jpg
Adapun langkah-langkah yang bisa Anda kerjakan untuk menyeimbangkan rasio antara bunga jantan dan bunga betina pada tanaman kelapa sawit yaitu :
  1. Pilihlah pohon kelapa sawit yang mempunyai bunga jantan lebih banyak daripada bunga betina. Artinya sebagian besar bunga kelapa sawit di pohon tersebut berjenis kelamin jantan.
  2. Buat larutan dari campuran mol gamal, rumput gajah, rumput teki, atau daun hijau sebanyak 1 liter yang ditambah rotan generatif 200 cc. Larutan ini lantas dicampur lagi dengan air sebanyak 10 liter per pohon.
  3. Siramkan larutan ini di sekeliling area piringan pohon kelapa sawit. Jarak penyiraman yang ideal adalah 50-100 cm diukur dari pangkal batang pohon kelapa sawit.
  4. Siapkan larutan selanjutnya yang dibuat dari campuran 250 cc rotan generatif dan 15 liter air. Tuangkan larutan yang sudah jadi ke dalam tangki semprot. Kemudian semprotkan larutan tersebut tepat ke arah bunga sawit yang berjenis jantan.
  5. Bunga sawit jantan yang telah disemprot akan rontok sendiri dalam kurun waktu 10-15 hari sehingga mudah dicabut. Nantinya dari bekas cabutan ini akan tumbuh bunga sawit yang berjenis kelamin betina.
Semoga bermanfaat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto