Langsung ke konten utama

Inilah Kelebihan Kelapa Sawit Pelepah Pendek

Apakah kelebihan kelapa sawit pelepah pendek? Sektor pertanian Negara Indonesia sangat bergantung kepada kelapa sawit. Tanaman ini merupakan penghasil CPO (Crude Palm Oil) yang dibutuhkan sebagai bahan baku dalam berbagai industri pangan, kosmetik, dan obat-obatan. Karena mempunyai target pasar yang jelas dan luas, berbisnis kelapa sawit ini terbilang sangat menguntungkan. Anda bisa mencobanya.
Sebelumnya perlu Anda ketahui kalau kelapa sawit ini memiliki beberapa jenis. Berdasarkan karakteristik pelepahnya, ada dua jenis kelapa sawit yaitu kelapa sawit dengan pelepah pendek dan kelapa sawit dengan pelepah panjang. Pada umumnya petani memilih kelapa sawit yang mempunyai pelepah panjang untuk ditanam di lahannya. Hal ini dikarenakan jenis kelapa sawit tersebut memiliki produktivitas yang lebih tinggi.
kelapa-sawit-pelepah-pendek.jpg
Kelapa sawit yang memiliki pelepah panjang biasanya ditanam dalam jarak 8 x 9 meter. Jarak ini sudah cukup ideal bagi tanaman-tanaman kelapa sawit tersebut untuk bisa tumbuh dengan baik. Ukuran pelepahnya yang panjang mengharuskan tanaman ini ditanam pada jarak yang cukup lebar. Pelepahnya akan hidup normal dan tidak saling berhimpitan. Dengan panjangnya ukuran pelepah ini, maka tanaman bisa berfotosintesis lebih maksimal.
Namun bukan berarti tanaman kelapa sawit berpelepah pendek memiliki kualitas yang lebih buruk. Jenis kelapa sawit yang satu ini pun mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri, antara lain :
Kelebihan 1. Mengoptimalkan Penggunaan Lahan
Kelapa sawit biasanya ditanam pada jarak 8 x 9 meter. Jarak tanam yang cukup jauh ini sengaja dimaksudkan agar pelepah bisa tumbuh secara normal, tidak saling bertabrakan, dan tingkat kelembaban lahan terjaga dengan baik. Tapi dengan menanam kelapa sawit yang pelepahnya pendek, Anda bisa menanamnya pada jarak tanam yang lebih dekat lagi kurang dari 8 x 9 m. Akhirnya jumlah tanaman yang bisa dibudidayakan di lahan tersebut pun semakin banyak.
Kelebihan 2. Mempermudah Pelaksanaan Panen
Kelapa sawit yang notabene mempunyai pelepah yang pendek akan mempermudah Anda dalam memanennya. Anda tidak akan terganggu oleh pelepah-pelepah kelapa sawit pada saat hendak memetik TBS (Tandan Buah Segar). Keseluruhan proses pemanenan jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan kelapa sawit yang pelepahnya panjang. Hasil TBS yang telah dipetik pun akan utuh serta terhindar dari kerusakan.
Kelebihan 3. Mempercepat Waktu Pemanenan
Tanaman kelapa sawit umumnya telah menghasilkan buah setelah usianya mencapai 12 bulan. Namun buah yang dihasilkan oleh tanaman yang usianya muda ini tidak layak panen dan tidak diminati oleh industri. Jadi sebaiknya buang saja buah tersebut untuk mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Khusus untuk sawit pelepah pendek, waktu panen bisa lebih cepat karena postur tanaman yang ideal antara tinggi dan besarnya lebih cepat didapatkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto