Langsung ke konten utama

Cara Menanam Lada di Kebun Kelapa Sawit

Bagaimana cara menanam lada di kebun kelapa sawit? Pada umumnya tanaman kelapa sawit ditanam secara tumpangsari dengan singkong. Biasanya dipilih singkong malaysia yang dikenal terhadap toleran. Namun sekarang harga singkong segar dan tepung tapioka terjun bebas akibat derasnya barang impor produk sejenis. Beberapa petani pun lantas mengakalinya dengan mengganti tanaman sela tersebut menjadi tanaman lada. Tanaman lada dipilih karena mempunyai harga yang lebih bagus, dibandingkan dengan tanaman sela lainnya.
Tanaman lada mampu tumbuh dengan baik sebagai tanaman panjat di pohon kelapa sawit. Setiap tegakan pohon kelapa sawit dapat ditumpangsarikan dengan dua bibit tanaman lada sekaligus. Hal ini tentu akan memaksimalkan penggunaan lahan di perkebunan kelapa sawit. Sayangnya buah lada yang dihasilkan lebih sedikit daripada tanaman lada yang dibudidayakan di lahan terbuka. Tetapi metode ini akan mengurangi serangan jamur penyebab penyakit busuk pangkal batang dan penyakit kuning.
menanam-lada-di-kebun-sawit.jpg
Tidak semua perkebunan kelapa sawit bisa ditanami lada. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh kebun tersebut di antaranya :
  1. Area perkebunan telah ditanami tumbuhan kelapa sawit dengan jarak tanam yang ideal 9 x 9 meter atau setidaknya 8 x 9 meter.
  2. Perkebunan sawit mengandung tanah darat kering atau tanah mineral dan bukan tanah gambut atau tanah rawa.
  3. Tanaman kelapa sawit sudah berusia minimal 15 tahun dan tinggi pohonnya lebih dari 6 meter.
Berikut ini langkah-langkah menanam lada di perkebunan kelapa sawit!
Langkah 1. Pembibitan
Anda perlu menyiapkan bibit lada terlebih dahulu hingga usianya mencapai 4 bulan. Di sini Anda bisa menanam bibit lada sendiri dari biji-bijinya atau membeli bibit lada yang sudah jadi di www.tokotanaman.com. Selanjutnya bibit lada dipindahtanamkan ke polybag dengan ukuran minimal 20 x 25 cm. Pasang ajir setinggi 1 m di sampingnya sebagai tiang panjatan. Bibit ini perlu dipelihara lagi sampai umurnya 4 bulan. Barulah kemudian bisa ditanam di kebun.
Langkah 2. Persiapan Tanam
Untuk menanam bibit lada di kebun kelapa sawit, Anda perlu menyiapkan lubang tanam terlebih dahulu. Buatlah lubang tanam yang berukuran 30 x 30 x 30 cm sebanyak 2-4 lubang di sekeliling pohon kelapa sawit. Lubang tanam dibuat pada jarak sejauh 70 cm dari batang kelapa sawit. Setelah lubang tanam jadi, Anda bisa memasukkan 100 gram pupuk NPK Phonska, 1 kg dolomit, 4 kg pukan fermentasi, dan 2 kg sekam padi ke dalamnya. Selanjutnya buat parit kecil di antara lubang tanam dan batang kelapa sawit. Biarkan selama 7-10 hari.
Langkah 3. Penanaman
Bibit tanaman lada ditanam di lubang tanam yang telah disediakan. Usahakan posisinya miring ke arah batang kelapa sawit. Kemudian masukkan sulur lada ke dalam parit kecil dan ditimbun dengan tanah untuk mencegah sulur tersebut rusak pada saat penunasan pelepah kelapa sawit atau pemanenan TBS (Tandan Buah Segar). Sisa sulur tanaman lada yang ada lantas diletakkan bersisihan dengan batang kelapa sawit. Sulur ini nantinya akan menjadi media bagi lada untuk memanjat tanaman sawit.
Langkah 4. Pemeliharaan
Perawatan tanaman lada yang ditanam di kebun sawit pada dasarnya sama saja seperti tanaman yang dibudidayakan di lahan terbuka. Namun apabila pohon kelapa sawit yang menjadi panjatan sudah tambang, maka Anda perlu menggantinya dengan ajir hidup yang lain. Biasanya tanaman yang digunakan adalah lamtoro, dadap, sengon, atau gamal. Gunakan teknik stek batang untuk menanam tumbuhan tersebut. Tanaman ajir ini akan tumbuh lebih cepat daripada lada sehingga perlu dipangkas ketika tingginya sudah mencapai 3-4 m.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto