Langsung ke konten utama

Manfaat Borax Pada Tanaman Kelapa Sawit

Apakah manfaat borax pada tanaman kelapa sawit? Tahukah Anda, borax umum digunakan pada perkebunan organik untuk mengendalikan pertumbuhan rumput-rumput liar. Campuran antara borax dan air dengan takaran tertentu terbukti sangat efektif dipakai untuk memberantas gulma. Borax sendiri merupakan kristal lunak yang memiliki kandungan unsur boron yang tinggi. Setiap tanaman membutuhkan boron dalam jumlah yang cukup agar bisa menumbuhkan bunga, melakukan penyerbukan, dan menghasilkan buah.

Pada penggunaan di tingkat yang rendah, borax bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Sebaliknya dalam konsentrasi yang sangat tinggi, borax bersifat toksin sehingga dapat dijadikan herbisida nonselektif. Sayangnya efek yang ditimbulkan oleh borax ini kuat sekali. Jika tidak berhati-hati dalam mengaplikasikannya, tanaman budidaya pun dapat menjadi korban. Faktor inilah yang sering membuat petani ragu-ragu dalam menggunakan borax. Sebelum digunakan, seperempat gelas biasanya dicairkan terlebih dahulu dengan segalon air bersih.

borax-pada-kelapa-sawit.jpg

Anda harus tahu kalau di pasaran ada dua jenis borax yaitu borax organik dan borax nonorganik. Borax organik diperoleh melalui penambangan di endapan. Tambang borax banyak terdapat di Turki, California, Tibet, dan Chili. Berbeda dengan borax nonorganik yang terbuat dari bahan-bahan kimia. Walaupun asal-usulnya berbeda, tetapi karakteristik dan dampaknya sama persis. Namun Anda wajib menggunakan borax organik untuk lahan pertanian yang bersifat organik.

Beberapa kegunaan borax untuk tanaman antara lain :

  1. Meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman serta produktivitasnya.
  2. Memaksimalkan populasi dan aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
  3. Menjaga kondisi tanah, air permukaan, dan air tanah dari kontaminasi zat-zat berbahaya.
  4. Menyediakan unsur boron yang dibutuhkan oleh tanaman. Borax mengandung B2O3 sekitar 47%.

Borax tidak hanya digunakan untuk pertanian saja, tetapi beberapa industri lain pun telah memakainya. Penggunaan paling umum borax ialah pada pembuatan produk pembersih, kertas, cat, baja, kaca, dan keramik. Tingkat kekerasan senyawa ini juga hampir menyerupai berlian sehingga sering dipakai dalam proses pembuatan berlian. Boron merupakan insulator yang sangat baik. Bahkan kini boron biasa digunakan sebagai penyerap kontrol dalam reaktor nuklir karena memiliki daya serap neutron yang tinggi.

Berikut ini dosis anjuran pemupukan memakai borax pada beberapa tanaman!

  • Kelapa sawit : 10-15 kg/ha
  • Palawija : 5-8 kg/ha
  • Tomat : 8-10 kg/ha
  • Jagung : 4-6 kg/ha
  • Kapas : 8-10 kg/ha
  • Padi : 5-8 kg/ha
  • Tembakau : 4-5 kg/ha
  • Kakao : 10-15 kg/ha
  • Cabai : 8-10 kg/ha
  • Kacangan : 5-8 kg/ha
  • Tanaman bunga : 5-8 kg/ha
  • Tanaman sayuran : 1-5 kg/ha
  • Tanaman buah : 5-8 kg/ha

Unsur boron yang terkandung di dalam boron sangat diperlukan oleh tanaman untuk mendukung kehidupannya. Tanaman yang kekurangan boron akan menjadi tidak normal. Batangnya kaku, daunnya menguning dan mengeriting, buah dan umbinya membusuk, serta kondisinya rapuh. Bahkan pada kondisi yang sangat parah, tanaman akan gagal dalam menghasilkan buah. Selain itu, pertumbuhan pucuk tanaman dan ujung akar pun akan terhambat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto