Apa sajakah macam-macam varietas kelapa sawit? Tahukah Anda, ragam dari kelapa sawit sebenarnya bukan hanya tenera, dura, dan psifera saja. Ada begitu banyak varietas tanaman kelapa sawit lain yang sudah dikenal di Indonesia, bahkan dunia. Tenera, dura, serta psifera merupakan jenis-jenis kelapa sawit yang dibedakan menurut tingkat ketebalan tempurung dan daging buahnya. Sedangkan apabila Anda menggunakan faktor pembeda yang lain. misalnya warna kulit atau keunggulannya, maka ada varietas lain dari tanaman kelapa sawit yang sepatutnya Anda ketahui.
Artikel ini juga sekaligus kami gunakan untuk memberikan pengertian terhadap calon pembeli yang ingin membeli benih kelapa sawit PPKS varietas 239 dan marihat di www.tokotanaman.com. Bahwa kami menjual benih kelapa sawit yang asli produksi PPKS dengan harga bersaing. Pembelian benih sawit secara eceran tentunya tidak akan mendapatkan sertifikat resmi dari PPKS yang menunjukkan keaslian dari benih tersebut. Sebab kebijakan dari PPKS pun demikian. Selembar sertifikat hanya diperuntukkan kepada satu peti benih kelapa sawit.
Ketebalan Tempurung dan Daging Buah
Baiklah kita mulai pembahasannya mulai dari ragam varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan daging buah dan tempurungnya. Di antaranya yaitu :
- Dura
Kelapa sawit dura mempunyai ukuran tempurung yang cukup tebal sekitar 2-8 mm. Hal ini menyebabkan lapisan daging buahnya cukup tipis hanya mencapai 35-50 persen. Bagian daging biji (kernel) dura berukuran cukup besar dengan kandungan minyak yang rendah. Jika dilihat dengan baik, pada bagian luar tempurungnya juga tidak terdapat lingkaran serabut. Biasanya kelapa sawit dura digunakan sebagai pohon indukan betina dalam proses persilangan untuk menghasilkan kelapa sawit tenera.
- Psifera
Kelapa sawit psifera memiliki lapisan tempurung yang tipis sekali hampir tidak ada. Daging buahnya pun sangat tebal dengan daging biji (kernel) yang berukuran tipis. Bagian inti tersebut hanya dilapisi lapisan serabut. Sayangnya minyak inti sawit yang dihasilkan oleh kelapa sawit psifera terbilang sangat rendah. Kelapa sawit jenis ini juga tidak dapat berkembang biak secara alami, melainkan harus menggunakan metode buatan melalui perkawinan silang. Kelapa sawit psifera juga biasa dipergunakan sebagai pohon indukan jantan untuk menghasilkan kelapa sawit tenera.
- Tenera
Kelapa sawit tenera adalah hasil perkawinan silang antara kelapa sawit dura dan kelapa sawit psifera. Tentunya ini merupakan varietas kelapa sawit yang paling unggul jika ditinjau menurut ketebalan daging buah dan tempurungnya. Kelapa sawit tenera mempunyai tempurung yang tipis berkisar 0,5-4 mm. Ciri khas dari kelapa sawit ini yaitu adanya lingkaran serabut di sekeliling tempurungnya. Daging buahnya sangat tebal mencapai 60-96 persen. Jumlah tandan buahnya pun lebih banyak, tetapi ukurannya relatif kecil. Berat tandan buah tersebut kira-kira 22% sampai 24%.
Warna Kulit
Apabila dilihat menurut warna permukaan kulit luarnya, terdapat tiga varietas kelapa sawit meliputi :
- Nigrescens : Kulitnya berwarna ungu kehitam-hitaman saat masih muda dan berubah menjadi jingga kehitam-hitaman ketika buah tersebut sudah masak.
- Virescens : Saat masih muda, warna kulit buahnya hijau. Sedangkan ketika buah sudah masak, warnanya menjadi jingga kemerahan dengan bagian ujung berwarna hijau.
- Abescens : Warna kulit buah muda adalah keputih-putihan. Selanjutnya saat buah telah masak warna kulit buahnya kekuning-kuningan dengan ujung berwarna ungu kehitaman.
Keunggulan-keunggulan
Prinsip reproduksi merupakan prinsip utama yang dipegang untuk menghasilkan varietas-varietas kelapa sawit yang unggul. Kelapa sawit ini sebenarnya dibuat menggunakan teknik persilangan antara indukan-indukan yang telah diketahui memiliki daya gabung yang bagus. Indukan yang digunakan di sini tentunya adalah dura sebagai indukan betina serta psifera sebagai indukan jantan. Jadi hasil persilangannya berupa kelapa sawit tenera.
Varietas tanaman kelapa sawit tenera hasil dari persilangan tersebut mampu memproduksi buah kelapa sawit dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik daripada tanaman indukannya. Ada pula kelapa sawit yang dinilai unggul karena sangat tahan terhadap hama dan penyakit, bisa ditanam di lahan yang miring, tumbuh baik di lahan gambut, gampang dirawat, ukuran pelepahnya pendek, serta tingkat pertumbuhannya seragam.
Beberapa contoh varietas kelapa sawit dura yang biasa dijadikan sebagai pohon indukan betina antara lain dura deli marihat, dura deli d. sinumbah, dura dumpy pabatu, dura deli g. bayu, dan lain-lain. Sementara itu contoh-contoh dari varietas kelapa sawit psifera yang sering digunakan sebagai pohon indukan jantan yaitu psifera d. sinumbah, psifera marihat, psifera sp 540 t, psifera la me, psifera yangabi, dan sebagainya.
PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) sampai saat ini telah menghasilkan delapan macam varietas kelapa sawit yang unggul, di antaranya :
- D x P PPKS 540 (High Mesocarp)
Rata-rata produksi : 28,1 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak : 27,4%
Produksi CPO : 8,1 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 5,3 %
Pertumbuhan meninggi : 72 cm/tahun
- D x P PPKS 718 (Big Bunch)
Rata-rata produksi : 26,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak : 23,9%
Produksi CPO : 6,9 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 8,7 %
Pertumbuhan meninggi : 75 cm/tahun
- D x P PPKS 239 (High CPO & PKO)
Rata-rata produksi : 32 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak : 25,8%
Produksi CPO : 8,4 ton/ha/tahun
Produksi PKO : 1,3 ton/ha
Rasio inti/buah : 8,9 %
Pertumbuhan meninggi : 62,5 cm/tahun
- D x P Simalungun
Rata-rata produksi : 28,4 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak : 26,5%
Produksi CPO : 7,53 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 9,2 %
Pertumbuhan meninggi : 75-80 cm/tahun
- D x P Langkat
Rata-rata produksi : 27,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak : 26,3%
Produksi CPO : 7,23 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 9,3 %
Pertumbuhan meninggi : 60-70 cm/tahun
- D x P La Me
Rata-rata produksi : 26-27ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak : 23-26%
Produksi CPO : 5,9-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 6,9 %
Pertumbuhan meninggi : 50-70 cm/tahun
- D x P Avros
Rata-rata produksi : 24-27 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak : 23-26%
Produksi CPO : 5,5-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 6,6 %
Pertumbuhan meninggi : 60-80 cm/tahun
- D x P Yangambi
Rata-rata produksi : 25-28 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak : 23-26%
Produksi CPO : 5,8-7,3 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 7,2 %
Pertumbuhan meninggi : 60-70 cm/tahun
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan cara yang sopan. jika ingin ikut berkontribusi silahkan hubungi kami.