Langsung ke konten utama

Inilah Manfaat Penting Boron bagi Kelapa Sawit

Apakah manfaat boron bagi kelapa sawit? Banyak sekali petani di Indonesia yang memilih untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit. Alasannya karena harga produk hasil kelapa sawit termasuk tinggi dan nilainya cenderung stabil. Untuk mendukung pertumbuhan tanaman-tanaman yang dipelihara, para petani tersebut memberikan pupuk yang mengandung unsur natrium, fosfor, kalium, magnesium, dan boron secara berkala. Sedangkan untuk jenis-jenis pupuk yang digunakan antara lain urea, KCl, TSP, kiserit, dan sebagainya.

Boron merupakan unsur mikro yang paling dibutuhkan oleh pohon kelapa sawit agar dapat tumbuh dengan baik. Tanaman memerlukan unsur tersebut untuk mempertahankan pertumbuhan sekaligus produktivitasnya. Kelapa sawit yang sudah menghasilkan bahkan membutuhkan boron dengan dosis mencapai 500 gram/hektar pada biomassa tanah lapisan atas. Perlu Anda ketahui, boron adalah salah satu mirkonutrisi yang penting dalam mendukung pembentukan minyak kelapa sawit.

boron-untuk-kelapa-sawit.jpg

Boron yang terkandung di dalam tanah mempunyai wujud yang berbeda-beda, antara lain :

  1. Boron yang terikat dengan batuan dan mineral
  2. Boron yang terserap ke dalam permukaan tanah liat
  3. Boron yang tergabung dengan bahan-bahan organik
  4. Boron tak terionisasi bebas dalam larutan tanah

Hingga kini belum diketahui secara pasti bagaimana suatu tanaman bisa menyerap boron yang ada di dalam tanah. Hal ini dikarenakan prosesnya terjadi secara pasif, di mana pergerakan boron tersebut merupakan respons dari konsentrasinya di dalam xylem ke bagian tanaman yang paling banyak mengalami penyusutan kadar air. Kemungkinannya adalah tanaman akan mengikat asam borax terlebih dahulu, lalu mengangkutnya melalui aliran massa atau proses difusi.

Manfaat boron bagi kelapa sawit sangat penting dalam mendukung pertumbuhan akar tanaman, pembentukan karbohidrat, pembangunan dinding sel, pengaturan sintesa asam nukleat, dan mempengaruhi sintesa protein. Faktanya defisiensi boron menjadi masalah yang paling banyak dialami oleh kelapa sawit yang kekurangan unsur hara mikro. Masalah ini umumnya terjadi pada lahan perkebunan gambut, lahan yang mengandung banyak pasir, atau lahan di daerah yang memiliki curah hujan tinggi sehingga tanahnya mudah tercuci.

Gejala-gejala awal yang ditunjukkan oleh tanaman kelapa sawit yang mengalami defisiensi boron di antaranya :

  1. Pertumbuhan jaringan muda tidak normal dan banyak mengalami cacat.
  2. Bentuk daun menjadi rusak, pecah, berkerut, dan warnanya gelap.
  3. Ukuran daun memendek, berbelit, dan sangkut dengan permukaan yang tipis.
  4. Beberapa daun yang masih muda tidak bisa membuka dengan sempurna.
  5. Pucuk tanaman dan ujung akar gagal tumbuh secara normal.
  6. Batang menjadi kaku dan teksturnya sangat keras.
  7. Buah mengeropos, rapuh, kulitnya kasar, dan matangnya tidak merata.
  8. Produksi tanaman dalam menghasilkan buah menurun sampai gagal berbuah.

Ada dua metode yang efektif dikerjakan untuk mengatasi defisiensi boron pada tanaman kelapa sawit. Pertama Anda bisa menaburkan pupuk yang mengandung unsur boron. Kedua memberikan boron secara berkala dengan dosis yang tepat sebagai salah satu bentuk perawatan yang rutin. Tujuannya untuk menjaga kadar boron yang terkandung di dalam tanah perkebunan kelapa sawit. Waktu penerapannya biasanya mulai diaplikasikan pada awal musim kemarau.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto