Langsung ke konten utama

Tanda-tanda Kelapa Sawit Kekurangan Pupuk

Bagaimana tanda-tanda pohon kelapa sawit yang kekurangan pupuk? Pemupukan merupakan salah satu upaya dalam agro-management untuk menunjang keberhasilan usaha perkebunan tanaman kelapa sawit. Setiap tanaman membutuhkan pupuk untuk mendukung kehidupannya. Pupuk akan memelihara kesuburan tanah yang berkelanjutan, meningkatkan produktivitas tanaman, mengembalikan unsur hara yang terangkut keluar, serta menjaga kesehatan tanaman.

Faktanya, biaya pemupukan kelapa sawit merupakan biaya yang cukup tinggi dalam pemeliharaan tanaman dengan anggaran hingga mencapai 40-60 persen. Itu sebabnya, tindakan pemupukan harus menjadi perhatian utama serta dilakukan secara efektif dan efisien. Agar tepat guna, pemupukan harus memperhatikan faktor-faktor seperti jenis pupuk, dosis, waktu, cara, dan kondisi area yang akan diberikan pupuk. Pupuk harus diberikan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan tanaman dengan metode pada waktu yang tepat.

kelapa-sawit-kekurangan-pupuk.jpg

Pada budidaya tanaman kelapa sawit, penambahan unsur hara ke dalam tanah melalui mekanisme pemupukan secara teratur terbukti dapat memenuhi kebutuhan tanaman, menjaga kesehatan, sekaligus meningkatkan produktivitasnya. Tanaman kelapa sawit yang kekurangan unsur-unsur hara tertentu akan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Di antaranya meliputi :

  1. Daun Pucat dan Transparan

Pohon kelapa sawit yang kekurangan unsur nitrogen akan mengakibatkan daunnya berwarna pucat, tidak hijau segar. Penampang daun tersebut juga akan terlihat seperti transparan apabila terkena sorot dari sinar matahari. Jika tidak segera ditangani, pohon tersebut tidak bisa melakukan fotosintesis. Anda bisa memberikan pupuk Urea dan pupuk ZA untuk mengembalikan kondisi kelapa sawit tersebut.

  1. Daun Menguning dan Terbakar

Tanda lain dari kelapa sawit yang kekurangan unsur hara ialah daunnya tampak menguning. Lama-kelamaan daun tersebut akan berubah warna menjadi kehitam-hitaman seolah terbakar panas matahari. Perubahan warna pada permukaan daun ini di mulai dari bagian tepi hingga akhirnya berlanjut ke bagian tengah daun. Penyebab utama dari kondisi ini yaitu kelapa sawit kekurangan unsur magnesium. Jadi untuk memulihkannya, Anda bisa memberikan dolomit atau kieserite.

  1. Batang Meruncing dan Pelepah Kemerahan

Berbeda dengan pohon kelapa sawit yang kekurangan unsur phosphat, pohon tersebut akan menunjukkan tanda-tanda pada batangnya yang berbentuk meruncing. Selain itu, bagian pelepah daunnya pun berubah warna menjadi kemerah-merahan. Di area sekeliling batang tanaman kelapa sawit yang kekurangan phosphat juga banyak ditumbuhi rumput yang daunnya berwarna keungu-unguan. Solusi untuk mengatasinya ialah Anda bisa mengaplikasikan pupuk TSP atau pupuk RP.

  1. Daun Dipenuhi Bercak Merah

Suatu hari Anda menemukan salah satu pohon kelapa sawit memiliki daun yang dipenuhi bintik-bintik yang warnanya kemerah-merahan. Semakin lama, ukuran bintik-bintik tadi akan semakin meluas hingga memenuhi seluruh permukaan daun kelapa sawit. Hal ini berarti pohon tersebut sedang kekurangan unsur kalium. Anda bisa memanfaatkan pupuk KCl atau pupuk MOP untuk menyembuhkannya.

  1. Daun Mengeriting dan Melipat

Ciri-ciri terakhir dari tanaman kelapa sawit yang kekurangan unsur hara ialah daunnya berubah bentuk menjadi keriting. Kadang-kadang bagian ujung anak daunnya pun berbentuk melipat menyerupai bentuk mata pancing. Kelapa sawit yang menunjukkan gejala tersebut menandakan kalau sedang kekurangan unsur boron. Cobalah mengatasinya dengan memberikan pupuk borate atau pupuk HGFB secukupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto