Langsung ke konten utama

Tugas Mandor Panen

Mandor panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut :
Pemeriksaan TPH Asisten Kepala & Mandor
  1. Memimpin apel pagi pada kelompok kerjanya sekaligus memastikan anggotanya berangkat kerja pagi
  2. Menentukan atau membagi ancak panen pada pagi hari, sambil membagikan “notes potong buah” pada masing-masing pemanen. Pembagian notes tersebut sekaligus sebagai alat kontrol absensi pemanen dan pemanen yang datang terlambat.
  3. Mengecek kelengkapan dan kesiapan peralatan panen.
  4. Aktif mengawasi pekerjaan panen yang dilakukan oleh pemanen yang menjadi bawahannya. 
  5. Memastikan semua buah yang dipotong diangkut ke TPH, tidak ada yang tertinggal di piringan atau di jalan pikul
  6. Memastikan semua buah matang tidak ada yang tertinggal di pohon (tidak terpanen).
  7. Memeriksa susunan buah di TPH dan pemotongan tangkai buah. Mandor panen harus memerintahkan kepada pemanen untuk memotong tangkai buah yang masih panjang (long stalk) sampai batas < 3 cm. Atau tangkai panjang dipotong sendiri oleh mandor panen (memakai kampak) apabila pemanen sudah tidak ada di lokasi panen.. 
  8. Memastikan tidak ada buah mentah yang terlanjur dipanen ditinggal dalam blok atau diperam.
  9. Memastikan semua brondolan dikutip bersih dan dibawa ke TPH (tidak dibuang ke gawangan mati).
  10. Memeriksa buah di TPH yang tidak terangkut (restan) dan melaporkan kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling.
  11. Memeriksa buku Kerani Panen untuk melihat pemanen yang output-nya rendah, terutama yang tidak siap borong.
  12. Menghitung kerapatan buah diseksi yang akan dipanen besok hari dan mengisi administrasi taksasi potong buah dan rotasi panen di kantor afdeling segera setelah pulang dari areal.
  13. Melaporkan hasil kerja panen setiap hari pada “laporan harian mandor“ (LHM).
  14. Melaporkan hasil pemeriksaan mutu buah dan mutu ancak kepada Kepala Afdeling.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a...

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis ...

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto...