Langsung ke konten utama

Tugas Karyawan Panen

Karyawan panen mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
Tandan Buah Segar (TBS) :
Pemanen Mengumpulkan TBS


  1. Memotong semua buah matang di pohon (tanpa kecuali) dengan basis/target per hari yang sudah ditentukan.  Buah yang dipanen harus memiliki kualitas yang baik sesuai dengan kriteria kematangan buah yang telah ditetapkan.
  2. Mengeluarkan semua buah yang sudah dipanen dari dalam ancak dibawa ke TPH yang telah disediakan.
  3. TBS disusun secara teratur di TPH dan diberi nomor si pemanen. Susunan TBS dibuat terpisah untuk panen yang berlainan hari meskipun pada TPH yang sama.
  4. Tangkai TBS dipotong rapat (maksimum 3 cm) tetapi jangan sampai terkena tandan.

Brondolan :

  • Brondolan dipungut dan dikumpulkan dari semua tempat.  Ada 9 (sembilan) tempat yang biasa ditemukan brondolan yang sering tidak diperhatikan : (1) ketiak pelepah,  (2) di batang, (3) di piringan 4) di gawangan, (5) di jalan pikul, (6) di parit, (7) di TPH, (8) di jalan dan (9) di sekitar rumah-rumah.
  • Brondolan dikumpulkan dalam tumpukan tersendiri di TPH tetapi dekat dengan susunan TBS. Bilamana perlu brondolan dimasukan dalam karung supaya tidak berceceran.
  • Brondolan harus bebas dari sampah. 

Pelepah :

  • Pemanen tidak boleh memotong pelepah berlebihan (over prunning) diusahakan panen dengan cara “curi buah” yang tidak melukai pelepah. Untuk tanaman yang masih rendah tidak dibenarkan memotong pelepah.
  • Bila terpaksa harus memotong pelepah, pelepah harus dipotong rapat ke batang untuk mencegah tersangkutnya brondolan dan menghindarkan kesulitan panen atau tunas berikutnya.
  • Pelepah ditumpuk memanjang di tengah gawangan mati dan dipotong menjadi 2 (dua) bagian. Apabila di tengah gawangan ada parit/jalan maka pelepah harus dipotong menjadi 3 (tiga) atau 4 (empat) bagian dan ditumpuk diantara pohon dalam barisan.
  • Cegah adanya pelepah “sengkleh“. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a...

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis ...

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto...