Langsung ke konten utama

Cara Menggunakan Pupuk Daun yang Benar

Bagaimana cara menggunakan pupuk daun yang benar? Setiap tanaman yang kita pelihara membutuhkan air dan unsur hara untuk mendukung pertumbuhannya. Tanaman bisa memperoleh unsur-unsur hara tersebut dari pupuk yang kita berikan kepadanya. Ada banyak metode yang dapat dilakukan untuk memberikan pupuk kepada tanaman. Salah satunya ialah menggunakan pupuk daun.

Pemberian pupuk kepada tanaman melalui daun dinilai lebih bagus daripada melalui akar. Pasalnya pupuk yang diberikan melalui daun bisa terserap secara maksimal. Hampir tidak ada kandungan unsur hara di dalam pupuk yang berkurang atau menghilang saat kita memberikannya lewat daun. Berbeda halnya dengan ketika pupuk diberikan melalui akar, pupuk tersebut harus ditaburkan ke media tanam sehingga ada penurunan sejumlah kadar unsur hara yang terkandung di dalamnya.

cara-menggunakan-pupuk-daun.jpg

Sebelum digunakan, pupuk daun perlu diencerkan terlebih dahulu memakai air dengan perbandingan tertentu sesuai petunjuk di kemasannya. Rata-rata jumlah air yang dipakai adalah 1 cc/liter atau 1 gram/liter. Dengan mengencerkan pupuk daun, pupuk tersebut akan lebih mudah terserap ke dalam pori-pori daun tanaman yang dimaksud.

Proses pemupukan menggunakan pupuk daun sebaiknya dilaksanakan pada waktu pagi hari sebelum pukul 9 pagi. Bisa juga mengaplikasikan pupuk tersebut di kala sore hari sebelum pukul 4 sore. Hindari memupuk tanaman ketika siang atau malam hari. Udara yang panas di siang hari dapat mengakibatkan cairan pupuk cepat mengalami penguapan. Sedangkan saat malam, stomata sebagai jalur masuknya cairan pupuk ke dalam daun sedang dalam kondisi yang tertutup.

Tingkat frekuensi penyemprotan pupuk daun dapat dikerjakan sebanyak 1-2 kali per minggu atau sesuai dengan kebutuhan. Sebisa mungkin hindari menyemprotkan cairan pupuk tersebut ke permukaan bagian atas daun. Yang benar adalah semprotkan pupuk daun ini di permukaan bagian bawah daun. Ini dikarenakan posisi stomata di daun terletak di bagian bawahnya. Jadi menyemprotkan pupuk langsung ke bagian bawah daun akan memaksimalkan penyerapannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto