Langsung ke konten utama

Alat-alat Panen Kelapa sawit

Setelah mempersiapkan keperluan panen di lapangan seperti TPH, Titian dan Jalur panen, yang tak kalah pentingnya adalah keperluan untuk pemanen itu sendiri.
Beberapa peralatan yang biasanya digunakan pemanen kelapa sawit adalah sebagai berikut :


Alat
Spesifikasi
Penggunaan
Dodos kecil
Lebar 8 cm
Pada panen umur tanaman 3 - 4 tahun
Dodos besar
Lebar 14 cm
Panen pada umur tanaman 5 - 8 tahun
Pisau egrek
Berat 0.5 kg, panjang pangkal 20 cm, panjang pisau 45 cm dengan sudut lengkung pada sumbu 135 derajat
Panen pada tanaman umur > 9 tahun
Tangkai dodos
1. Kayu keras (ulin) berbentuk bulat panjang 4 m, diameter 4 - 5 cm.
2. Logam alumunium yang dirancang khusus untuk tangkai dodos
3. pipa galvanis diameter 1 inc
Dipasang pada lubang dodos
Tangkai egrek
1. Bambu bulat panjang > 4 m, tebal 1 - 1,5 cm berat 2,5 - 3 kg, diameter pangkal 5 - 7 cm, diameter ujung 2,5 - 3 cm.
2. Logam alumunium yang dirancang khusus untuk tangkai egrek yang disebut Reach Greater Hight
Dipasang pada ujung egrek
Angkong
Ban dari karet mati dengan ketebalan besi plat 0,8 mm
Mengeluarkan buah dari dalam ke TPH
Batu asah
Batu asah dengan lapisan kasar dan halus
Pengasah dodos dan egrek
Kampak
Lebar mata 12 cm
Memotong tangkai TBS yang masih panjang
Ganco
Bentuk seperti tanda baca “?” dengan salah satu ujung runcing
Bongkar muat TBS ke angkong dan TPH
Tojok
Pipa galvanis ¾ inch, panjang 1,0-1,5 m, salah satu ujung runcingdibuat dari besi Benton 3/8 inch.
Bongkar dan muat
TBS ke/dari alat
transport


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto