Langsung ke konten utama

Apa itu Minyak Inti Kelapa Sawit?

Minyak inti kelapa sawit adalah minyak nabati yang terbuat dari buah kelapa sawit, tepatnya lapisan kernel/inti buah kelapa sawit. Minyak ini memiliki warna kuning. Komposisi asam lemak di dalamnya mirip seperti minyak kelapa. Dikenal sebagai minyak laurat, minyak inti kelapa sawit dapat dimakan dan diklaim lebih sehat daripada minyak sawit.

Kernel merupakan bagian biji dari buah kelapa sawit. Kernel basah dengan tingkat kelembaban mencapai 6 persen mengandung minyak hingga mencapai 47-50 persen. Minyak inti mempunyai sifat yang lebih jenuh dan titik lebur lebih rendah dibandingkan dengan minyak sawit. Jika diletakkan dalam suhu yang tinggi, warna minyak ini cepat berubah menjadi lebih gelap.

minyak-inti-kelapa-sawit.jpg

Kualitas minyak inti kelapa sawit dipengaruhi oleh bahan baku inti sawit yang digunakan dan proses pengolahannya. Suhu paling tinggi yang digunakan dalam membuat minyak ini kelapa sawit ialah 130 derajat celsius, khususnya pada proses perebusan. Jadi selama dalam proses pembuatannya, faktor suhu harus diperhatikan dengan baik agar warna minyak yang dihasilkan tidak terlalu gelap. Minyak inti sawit yang bagus mengandung asam lemak bebas dengan kadar yang rendah dan warnanya kuning pucat.

Pabrik kelapa sawit menghasilkan minyak inti sebagai produk sampingan dengan kapasitas hingga mencapai 10-13 persen. Minyak ini biasanya digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun, oleokimia, lemak nabati, dan pemanis buatan. Rangkaian pemasaran minyak inti kelapa sawit biasanya melalui pabrik kelapa sawit, pabrik rafinasi, broker, dan pabrik pengolah minyak inti.

Minyak inti kelapa sawit mengandung beberapa asam lemak, di antaranya :

  • Asam laurat 48,2%
  • Asam miristat 16,2%
  • Asam oleat 15,3%
  • Asam palmitat 8,4%
  • Asam kaprat 3,4%
  • Asam kaprilat 3,3%
  • Asam stearat 2,5%
  • Asam linoleat 2,3%

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat dan Mengatur Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen. Berikut contoh kapveld panen yang lebih luas dengan blok yang lebih banyak : Contoh Kapveld Panen Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan, mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen dan pengangkutan hasil. Oleh karena itu ancak panen disusun memanjang sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi. Pembagian ancak panen dilakukan sebagai berikut : Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen 4/5 atau 4/6 4 ancak panen 5/7 5 ancak panen 6/8 6 ancak panen 7/9 7 ancak panen 8/10 8 ancak panen 9/11 9 ancak panen Ancak panen perlu diberikan penomoran agar pemanen disiplin menjaga dan merawat ancaknya masing-masing selain itu mempermudah pengawasan terhadap a

Pembuatan dan Pemasangan Titi Panen

Setelah Pembuatan Jalur Panen, hal lain yang juga perlu segera dipenuhi sebagai bagian dari persiapan panen adalah titi panen. Seperti pada jalan panen pemasangan titi panen juga sudah mulai dari TBM 1 (rasio 8 : 1) dan TBM 2 (rasio 4 : 1), maka titi panen juga harus tersedia menjelang permulaan panen. Selain dari beton dapat juga dibuat daripada kayu mutu baik ukuran (l x t) = 20 cm x 5 – 10 cm. Pemasangan titi panen umumnya menggunakan rasio 2 : 1 (2 pasar pikul 1 titi panen).  Pembuatan Titi Panen Beton 1) Pembuatan titi panen beton ukuran panjang ≤ 3 m sebaiknya dipusatkan pada satu tempat (misalnya traksi). Titi panen beton ukuran ≤ 3 m tersebut bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 20 cm dan tebal 8-10 cm) 2) Untuk titi panen beton ukuran > 4 m sebaiknya dibuat di tempat – in situ(dicor di lokasi titi panen tersebut akan dipasang). 3) Titi panen ukuran > 4 m harus memakai konstruksi “T” atau “U“ terbalik Pemasangan Titi Panen Teknis pemasangan apa

Tugas Kerani Panen (Checker)

Kerani panen mempunyai tugas dan kewajiban terhadap panen sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakan di TPH, mencakup jumlah dan kualitas buah. Buah dicatat pada “buku penerimaan buah” dan tidak diperkenankan dicatat pada buku lainnya. 2. Semua TBS diperiksa dan setiap buah mentah ditulis, buah mentah harus didenda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan. Pemeriksaan TPH Asisten Kepala, Mandor & Kerani Panen 3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi (ada nomor TPH-nya). Sedangkan buah yang diletakan ditepi jalan (bukan TPH), TPH liar atau disembarang tempat tidak boleh dihitung sebagai pendapatan pemanen. Pemberian sangsi dimaksudkan untuk mendisiplinkan pemanen. 4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah kerja panen selesai. 5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkannya kepada Kepala Mandor atau Kepala Afdeling. 6. Setiap hari mengisi Laporan Poto